Merupakan perbandingan jumlah fasilitas layanan keuangan formal dengan 100.000 penduduk dewasa. Dimensi ketersediaan terdiri dari 3 indikator yaitu ATM, Agen Laku Pandai dan merchant QRIS.
Interpretasi
Menggambarkan tingkat ketersediaan fasilitas layanan keuangan formal di suatu wilayah, semakin tinggi nilai yang diperoleh suatu wilayah maka semakin tingkat ketersediaan layanan keuangan formal di wilayah tersebut.
Rumus
Di mana ๐๐ merupakan bobot dari masing-masing indikator dalam dimensi ketersediaan yang telah disesuaikan menjadi skala.
Sumber data
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS)
Frekuensi waktu pengumpulan data
Tahunan
01/ 04
Ketersediaan ATM per 100.000 Penduduk Dewasa
×
Ketersediaan ATM per 100.000 Penduduk Dewasa
Definisi
Rasio cakupan masyarakat terhadap mesin ATM
Interpretasi
Menggambarkan tingkat ketersediaan ATM di masyarakat.Ketersediaan ATM mendorong masyarakat menjadi lebih terbiasa dengan teknologi keuangan, yang merupakan langkah penting menuju inklusi keuangan digital.ATM merupakan alat (cash in cash out) memediasi kebutuhan masyarakat untuk setor dan tarik tunai di tengah era branchless banking dan digitalisasi layanan.ATM memperluas layanan keuangan kepada masyarakat unbanked dan sangat penting dalam upaya global yang sedang berlangsung untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Rumus
Sumber data
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS)
Frekuensi waktu pengumpulan data
Tahunan
02/ 04
Ketersediaan Agen Laku Pandai per 100.000 Penduduk Dewasa
×
Ketersediaan Agen Laku Pandai per 100.000 Penduduk Dewasa
Definisi
Rasio cakupan masyarakat terhadap Agen Laku Pandai. Laku Pandai disingkat dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif yang diatur dalam POJK Nomor 1 Tahun 2022 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif dedifinisikan sebagai kegiatan menyediakan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerja sama dengan agen yang didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi, untuk mendukung keuangan inklusif.
Interpretasi
Menggambarkan tingkat ketersediaan Agen Laku Pandai di masyarakat.Agen Laku Pandai memperbanyak cash in cash out dengan keterbatasan layanan keuangan formal, memungkinkan penyampaian layanan keuangan di lokasi yang sulit dijangkau oleh cabang bank tradisional. Hal ini membantu menjangkau masyarakat di daerah terpencil atau pedesaan yang mungkin tidak memiliki akses ke bank.Agen Laku Pandai menyediakan produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan.Peningkatan Agen Laku Pandai sebagai infrastruktur pendukung inklusi keuangan merupakan salah satu strategi peningkatan akses layanan keuangan bagi UMKM dan Kewirausahaan
Rumus
Sumber data
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS)
Frekuensi waktu pengumpulan data
Tahunan
03/ 04
Ketersediaan Merchant QRIS per 100.000 Penduduk Dewasa
×
Ketersediaan Merchant QRIS per 100.000 Penduduk Dewasa
Definisi
Menggambarkan tingkat ketersediaan merchant yang menyediakan pembayaran melalui QRIS di Masyarakat.
Interpretasi
Semakin banyak ketersediaan merchant QRIS akan meningkatkan penggunaan transaksi pembayaran non-tunai tanpa dibutuhkannya perangkat khusus atau infrastruktur tambahan.QRIS mendukung perluasan digitalisasi keuangan baik di masyarakat kota maupun desa.Tersedianya QRIS sebagai sarana interaksi untuk seluruh transaksi pembayaran, maka berarti terbuka kesempatan atau akses yang sama bagi setiap orang dewasa untuk masuk atau terhubung dengan layanan keuangan.
Rumus
Sumber data
Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS)